SEMINAR NASIONAL FKMTSI WILAYAH ACEH “BIM dalam Digitalisasi Dunia Kontruksi”

Senin Tanggal 26 Juli 2021, Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil (FKMTSI) Wilayah Aceh yang diketuai oleh Nazar Iqbal Perdana bekerjasama dengan BIMWIKA PT Wijaya Karya Persero Tbk menyelenggarkan Seminar Nasional dengan Tema “BIM dalam Digitalisasi Dunia Konstruksi” secara online Via Zoom dan ditayangan langsung di YouTube channel WIKAEXO pukul  14.00-16.00 WIB.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha), Dr. Ir. Hafnidar A. Rani ST, MM, IPU, ASEAN Eng, ACPE dalam sambutannya mengatakan bahwa terselenggaranya Seminar Nasional ini selaras dengan Visi Program Studi Magister Teknik Sipil Unmuha yang akan segera dibuka yaitu transformasi digital konstruksi. Pembekalan Ilmu dari BIMWIKA pada Seminar ini menjawab tantangan revolusi industri 5.0. Selain itu Dekan Fakultas Teknik Unmuha juga menyampaikan, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat khususnya kepada mahasiswa karena penerapan BIM (Building Information Modelling) di proyek konstruksi masih sangat minim, padahal Peraturan Pemerintah No.16 tahun 2021 dan UU Cipta Kerja menyatakan bahwa BIM wajib digunakan untuk bangunan Gedung Negara tidak sederhana dengan kriteria luas 1200 m2 dan bangunan diatas dua lantai.

Pemateri dari BIMWIKA, Eka Saputra Panca Darma yang telah memiliki sertifikasi ISO 19605 dalam pemaparan materinya menjelaskan bahwa di PT WIKA telah menerapkan BIM pada proyek besar di Indonesia. BIM merupakan proses engineering yang sebelumnya dilakukan secara manual (mulai dari survey, analysis dan modelling), sekarang dikerjakan secara simultan dan bersamaan. BIM identik dengan penggunaan software, sehingga dalam menerapkan sistem BIM pada konstruksi memerlukan hardware yang mendukung seperti penggunaan drone. Dengan metode BIM ini waktu survey yang dulunya mencapai 4 bulan dapat dipersingkat menjadi hanya beberapa hari. BIM juga dapat menyatukan proses analisis yang terpisah di Stadpro, Plaxis atau ETABS. Dengan proses BIM, gambar 2D dapat disimulasikan menjadi 3D yang lebih detail sesuai dengan penampakan bangunan konstruksi ketika selesai dibangun nantinya. Proses BIM juga mampu melakukan simulasi 4D untuk melihat progress pekerjaan di lapangan secara lebih interaktif (seperti animasi) dan dapat menampilkan langsung progress kuantitinya yang dulunya harus memakai kurva S. Pada proses perencanaan BIM mampu mengidentifikasi masalah yang mungkin akan terjadi kedepan antara perencanaan arsitektur, electrical dan struktural. Dengan menerapkan proses BIM pada konstruksi stake holder seperti pemilik proyek, konsultan perencana dan kontraktor dapat terhubung langsung ke dashboard link (pertukaran dan kolaborasi data/dokumen proyek) untuk melihat progress, serta perubahan-perubahan yang telah dilakukan dalam perencanaan maupun pada tahap pelaksanaan. Terakhir, beliau berharap materi yang disampaikan hari ini dapat memberikan pencerahan tentang BIM ini terutama untuk para mahasiswa dan lulusan yang sedang mencari peluang kerja di dunia kostruksi.

Para peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan kepada pemateri yang dipandu oleh Ir. Meilllyta ST, M.Eng, Adv, IPM yang merupakan Dosen pada Program Studi Teknik Sipil Unmuha. Dengan jumlah peserta mencapai 1.000 orang diharapkan acara ini dapat memberikan gambaran pengetahuan tentang BIM kepada para peserta yang 80% nya adalah mahasiswa yang berasal di Aceh dan juga dari wilayah Indonesia lain nya seperti Jakarta, Makasar dan Kendari.

Komentar