Mahasiswa Teknik Sipil UNMUHA Laksanakan Kegiatan Mengenang 18 Tahun Gempa & Tsunami Aceh

Tanggal 26 Desember 2004 adalah hari terjadinya peristiwa yang maha dahsyat di Aceh, yaitu Gempa dan Tsunami. Peristiwa yang merenggut ribuan nyawa itu menggemparkan bahkan sampai ke mancanegara.

Pada kesempatan kali ini Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Aceh (HIMATESIP FT-UNMUHA) Mengadakan sebuah kegiatan yaitu Mengenang 18 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh dengan Tema “Bangkit bersama melalui peran keteknik sipilan dalam upaya rekonstruksi kehidupan masyarakat Aceh” di Taman Budaya Banda Aceh, Senin, 26 Desember 2022.

Tema yang diusung dalam kegiatan ini sendiri memiliki makna dalam hal memperbaiki kembali seluruh aspek yang ada di masyarakat Aceh tidak hanya bentuk fisik saja namun juga dalam segi mental dalam menghadapi kenangan pahit 18 tahun silam.

Agenda tersebut adalah agenda rutin yang dilakukan setiap tahunnya yang diatur dalam program kerja HIMATESIP FT-UNMUHA itu sendiri. Adapun kegiatan itu dilaksanakan pada tanggal 23 sampai 27 Desember 2022 yang didalamnya terdapat beberapa agenda, seperti paduan suara, musikalisasi dan lain-lain.

Ketua Pelaksana Kegiatan mengatakan sebelum telah di laksanakan juga kegiatan pembukaan dan Seminar Nasional yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Aceh, serta juga kegiatan aksi sosial yang dilaksanakan di Kuburan Massal Siron.

“Ada juga yang menjadi ciri khas dari kegiatan ini ialah pembagian seribu tangkai mawar kepada seluruh masyarakat,” kata Ketua Panitia.

Ketua Umum HIMATESIP FT-UNMUHA, Saudara Vandhi Alda, juga menyampaikan bahwa hal yang diidentik dengan kegiatan ini yaitu pembagian seribu mawar dan ini menjadi ikon dari kegiatan yang sudah dilaksanakan semenjak 2014 silam.

“Mawar ini dibuat sendiri oleh seluruh mahasiswa dan kepanitiaan yang mana pada pembagian mawar tersebut juga di barengi dengan penggalangan dana yang kemudian di salurkan ke panti asuhan yang ada di kota Banda Aceh,” tuturnya.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Iskandar, S.Sos, M.Si, mengatakan gempa dan tsunami ini adalah peringatan dan teguran bagi kita agar kita bisa lebih baik kedepannya.

Pada acara penutupan ini juga menjadi momentum bagi Dekan Fakultas Teknik Unmuha, Dr. Ir. Hafnidar A. Rani, ST, MM, IPU, ASEAN Eng. ACPE, untuk peluncuran (launching) buku berjudul “Hafnidar Perempuan Aceh Menerjang Badai”, karya Maskur Abdullah, isi dari buku tersebut ialah perjalanan atau kisah ibu Hafnidar dalam menghadapi gempa dan tsunami pada tahun 2004 silam.

Komentar